MMQ di Baitul Ihsan

JAKARTA – Kali kedua pengajian Majelis Manajemen Qolbu di Masjid Baitul Ihsan Bank Indonesia Jakarta diiringi dengan sejuknya hujan gerimis namun nampaknya tidak menyurutkan langkah kaki para jamaah yang berniat menghadiri Majelis Ilmu, suatu majelis yang dihadiri pula oleh para malaikat dan turut mengamini doa yang dipanjatkan malam itu.

Waktu azan maghrib berkumandang, sontak para jamaah yang kebetulan berpuasa pun segera berbuka. Suatu pemandangan yang menakjubkan, betapa masih banyak para profesional muda di ibukota yang setia mengikuti salah satu sunnah Rasulullah, yaitu berpuasa sunnah Senin-Kamis. Begitu pula saat bada sholat Maghrib, masih banyak yang meneruskan berbuka, kali ini dengan menyantap makanan yang lebih ‘berat’.

Jumlah jamaah yang hadir, alhamdulillah, cukup memadati Masjid Baitul Ihsan. Bahkan sampai ke lantai dua untuk para akhwat. Waktu pertama kali digelar bulan lalu, Aa sempat ‘heran’ dan menanyakan mengapa masih banyak jamaah yang mau mendengarkan ceramah yang dibawakannya. Maklum, pasca poligami yang menghebohkan itu banyak para jamaah yang menolak untuk mendengarkan dakwah Aa lagi. Namun aku lihat malam itu jamaah akhwat pun luber, walaupun mungkin masih belum sepadat saat MMQ dilaksanakan di Masjid Agung Al Azhar.

Seperti biasa, Aa membawakan topik Asmaul Husna. Kali ini yang dikupas adalah Nama Allah yang terakhir yaitu Sobur (Maha Penyabar).  Aa menjelaskan bahwa Allah SWT Maha Menahan Diri untuk tidak langsung menimpakan azab kepada hambaNya yang berbuat maksiat. Misalnya tidak langsung mencabut nikmat melihat saat mata ini dipergunakan untuk melihat hal-hal yang tidak baik. Tidak langsung mentulikan telinga ini saat telinga gemar mendengar kebusukan dan keburukan orang lain. Tidak langsung membisukan mulut ini kala sering dipergunakan untuk mencemooh dan menggibah orang lain. Namun Allah Maha Penyabar, Allah memberikan waktu untuk hambaNya agar bertobat sebelum azab itu ditimpakan. Maha Suci Allah!

Contoh orang yang sabar, dapat diibaratkan pada sebuah kelapa. Saat buah kelapa itu ada di atas pohon, disundul dari bawah hingga kelapa itu jatuh.  Setelah jatuh, kelapa itu pun dikuliti, dicabut sampai ke serabut kulitnya. Setelah selesai, masih saja kelapa itu dibelah hingga pecah. Tidak berhenti disitu, kelapa itu pun dibelah-belah dan diparut berulang kali. Diparut menjadi bentuknya yang kecil, masih juga diperas sampai keluar minyaknya. Selesai? Belum, karena untuk menjadi minyak yang baik, minyak itu harus digoreng. Subhanallah, begitu banyak ‘penderitaan’ yang dialaminya sebelum menjadi sesuatu yang berguna bagi orang lain. Begitulah, betapa kesabaran dapat menaikkan derajat seseorang karena telah lulus menjalani ujian yang diberikanNya.

Ada sesuatu yang berbeda pada pengajian MMQ kali ini. Di akhir acara, Aa memperkenalkan kepada para jamaahnya seseorang yang mempunyai ilmu yang -menurut saya, mirip pentotokan- dipergunakan untuk menyembuhkan rasa trauma seseorang. Tidak hanya trauma, tapi salah urat, terkilir atau apa saja. Malam itu, Aa meminta salah satu jamaah yang perokok berat dan berniat untuk berhenti merokok untuk menjalani terapi ini. Setelah menjalani terapi dengan ditotok di kepala, wajah, tangan dan tubuhnya selama kurang lebih 5 menit, seketika itu pula ia pun merasa tidak ingin merokok lagi. Aa menerangkan bahwa ilmu itu bersifat ilmiah, karena memanfaatkan 9 titik di dalam tubuh kita dari ujung kepala sampai kaki yang bisa mengubah trauma, ketakutan, kecanduan dan lain sebagainya kepada hal yang lebih baik, tanpa ada unsur mistis. Wallahua’lam bisshowab.

Tertarik? Kabarnya Daarut Tauhiid akan membuka pelatihan khusus untuk ilmu terapi ini. Kita tunggu saja dan kalau benar bisa untuk mengubah diri kita, keluarga dan orang lain menuju hal yang lebih baik, mengapa tidak kita coba selama tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan akidah kita. Setuju?

4 pemikiran pada “MMQ di Baitul Ihsan

  1. Assalamu’alaikum wr.wb.

    Subhanallah jika membaca tulisan2 di blog ini.
    Muga Allah merahmati keLuarga akhi oyi dan ukhti utami dengan curahan kasih sayangnya.Afwan..Ukhti mau tanya,untuk akhwat,jadwal ta’lim di mesjid bi setiap hari apa?sudah lama tidak ikut..
    Jazakumullah khairan katsiran untuk infonya..

    Wassalamu’alaikum wr.wb

  2. Wa’alaikumsalam wr.wb.
    Alhamdulillah, jika yang kami tulis ada manfaatnya.
    Ukhti Zahara yg baik, kajian untuk akhwat dari DT-Jakarta di Masjid Baitul Ihsan diselenggarakan setiap Senin pekan terakhir setiap bulan, dimulai pukul 16.30 sampai menjelang maghrib dan dilanjutkan dengan Kajian asmaul Husna bersama Aa Gym bada’ isya.

    Kalo rutin dari MMBI (Manajemen Masjid Baitul Ihsan) setiap hari ada kajian dhuhur, utk karyawan/i, tapi umum juga boleh, khusus hari Rabu kajian khusu muslimah bertempat di basement masjid bersama Ust. Umay Jafar As sidiq

    semoga infonya manfaat.
    wassalam

Tinggalkan komentar