Menentukan Arah Kiblat dengan GPS/PDA

kabah.jpg

SOE – Salah satu keunggulan perangkat GPS adalah kemampuannya untuk melacak posisi kita dan memberitahukan arah atau tujuan yang hendak dituju. Demikian juga kita umat Muslimin yang selalu membutuhkan penujuk arah Kiblat terutama bila kita sedang berada di suatu tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya.

Sewaktu masih di rumah, aku sudah memperkirakan di Kupang atau di Soe akan mengalami kesulitan untuk menanyakan arah kiblat kepada orang non-Muslim, yang tentu tidak tahu kemana arah kiblat itu. Untuk itu, sebelum berangkat aku membuka Google Earth dan ‘terbang’ ke Masjidil Haram terlebih dahulu.

Di Masjidil Haram, karena memang posisi Ka’bah yang langsung terlihat dari satelit, tentu memudahkan kita untuk mencatat kordinat Latitude dan Longitude-nya, sehingga bisa kita gunakan untuk menentukan arah kiblat dari posisi kita dimanapun di muka bumi ini. Berdasarkan Google Earth, posisi Ka’bah berada di Latitude 21’25.2103N dan Longitude 039’49.3407E. N adalah North yang berarti berada di Lintang Utara, dan E adalah east atau bujur timur.

Di PDA, kita buka aplikasi BeeLine GPS. Software ini tidak gratis, namun memberikan kita 30 hari untuk mencobanya. Di dalam aplikasi itu ada menu untuk menambah waypoint, suatu titik di bumi ini yang diwakili oleh parameter Latitude dan Longitude itu tadi. Setelah memasukkan kordinatnya, jangan lupa untuk memberikan nama, misalnya Kabah. BeeLine GPS mengurutkan waypoint-waypoint yang telah kita masukkan dalam urutan alfabet, sehingga memudahkan kita mencari nama ‘Kabah’ apabila ada ratusan waypoint yang telah tersimpan.

arah-kabah-gps.pngBagaimana menentukan arah kiblatnya?

Kita harus menyalakan GPS-nya terlebih dahulu agar mesin tahu posisi kita saat ini. Setelah fixed (sinyal satelit telah tertangkap dan posisi kita telah diketahui), dari menu Waypoint kita pilih Goto Waypoint. Akan muncul deretan waypoint yang telah kita simpan; kita pilih Kabah. Dalam hitungan detik, BeeLine GPS akan menampilkan posisi kita dan arah garis yang menuju Ka’bah. Garis itulah penentu arah Ka’bah dari posisi kita saat itu. Mudah kan? Apabila diperlukan, di bawah kompas digital itu terlihat jarak posisi kita dengan Ka’bah. Sweet!

Bagaimana bila saya tidak mempunyai GPS?

Ada aplikasi hebat dan gratis yang super lengkap. Namanya Pocket Islam. Aplikasi ini memuat apapun soal kebutuhan kita mengenai ibadah. Hendak membaca Al Quran, tahu waktu sholat, hadist, kalender Hijriah dan hari-hari besar Islam sampai menentukan arah kiblat berdasarkan matahari atau bulan.

Syaratnya adalah kita harus tahu posisi kita saat ini. Karena dengan menentukan posisi kita, aplikasi ini akan memberitahu kepada kita waktu-waktu sholat di tempat kita berada sekaligus menentukan arah kiblat. Memang agak repot karena kita harus tahu Latitude/Longitude kita sebelum melihat dimana matahari atau bulan berada. Lagi-lagi kita butuh bantuan Google Earth. Kita masukkan dalam kotak Find nama kota yang akan kita singgahi, misalnya Kupang, Indonesia. Setelah Google Earth mengajak terbang kesana, kita catat Latitude dan Longitudenya.

pocketQibla.pngDi Pocket Islam, kita menuju Setup > Settings > Adjust City Location, dan masukkan parameter Lat dan Long yang didapat dari Google Earth. Untuk guest house di kota Soe, saya memasukkan 124 dan 17 East untuk Longitude dan 9 serta 51 South untuk Latitude. Untuk penunjuk arah kiblat, kita cukup memasukkan parameter ini lalu kita cari matahari atau bulan di luar rumah. Bila terlihat matahari atau bulan, segera buka menu Pocket Qibla dan arahkan garis petunjuk matahari ke matahari atau bulan ke arah bulan. Terlihat pada gambar screen capture disebelah ini letak kiblat yang sejajar dengan arah matahari. Itulah arah kiblat kita saat itu.

Jadi kalau kita tarik perbedaan kedua metode itu, dengan GPS kita harus menentukan dulu arah Ka’bah sebagai kiblat namun dengan Pocket Islam kita harus menentukan posisi kita terlebih dahulu. Selanjutnya, biarlah teknologi yang memandu kita. Sudah tidak ada alasan tidak sholat karena tidak tahu kiblatnya kemana, kan?

Maha Besar Allah yang telah mengijinkan manusia membuat alat seperti ini.

10 pemikiran pada “Menentukan Arah Kiblat dengan GPS/PDA

  1. Wow!
    Dengan alat ini mempermudah sekali yah… 🙂
    Anda menulis:
    “Maha Besar Allah yang telah mengijinkan manusia membuat alat seperti ini.”
    terberkatilah mereka.

    benar adrian, kami kaum muslimin perlu alat seperti ini, walaupun kadang bagi orang jawa biasanya arah barat bisa ditentukan hanya dengan melihat peredaran matahari. semoga Allah membalas mereka-mereka yang telah berbuat banyak untuk umat. thanks!

  2. @oyi, termasuk beberapa orang Suriname yang berasal dari keturunan jawa tetap sholat menghadap barat walaupun Suriname berada di bagian barat Makkah..

  3. Assalamu’alaikum wr.wb.
    Bersyukur kepada Allah tidak terbatas pada rezeki yang dapat memenuhi kebutuhannya, beribadah pada Allah tidak terbatas pada dikuasainya ilmu, meskipun itu menambah nilainya. Maka seharusnyalah kita lebih bersyukur karena mampu beribadah dengan rezekiNya yang darinya kita mampu mengakses ilmu, dan seharusnyalah kita lebih berupaya untuk mendapatkan ilmunya. Semoga saya bisa mengikuti jejak abi oyi. Syukron
    Wassalamu’alaikum wr.wb.

  4. Assalamu’alaikum wr.wb.
    Segala Puji bagi Allah yg telah memberikan kemudahan,khususnya bagi yg telah bisa memiliki Pocket PC. Bagi yg blm bisa memiliki,kita tunggu aplikasinya.Mungkin ada yg bisa memberi info aplikasi semacam ini yg berplatform JAVA ?

    Wa’alaikumussalam HAZE,
    maaf kang, untuk yang berplatform JAVA ana belum cari. tapi rasanya smartwireless.net ada aplikasi yang mendukung JAVA.

  5. yg penting disaentero negeri ini, mayoritas masjid dan mushalla/langgar kita banyak yang menghadap lurus ke barat.
    berarti menghadapnya ke ethiopia/zimbabwe di afrika tengah, karena negara itu juga terletak di khatulistiwa.
    BAGAIMANA CARA KITA MEPERBAIKINYA, KARENA SAYA SUDAH BERUSAHA UNTUK MEMBENARKANNYA.
    PARA PENGURUSNYA BERTAHAN, BAHWA ITU SUDAH DIHITUNG OLEH KIYAI/USTADZ NYA YANG SUDAH BERKALI-2 KE MEKKAH.
    DAN ANAK KETURUNANNYA TIDAK MAU MEMBETULKAN KARENA BERANGGAPAN, BAHWA AMALAN LELUHURNYA SIA-2
    SAYA SUDAH BILANG, KARENA KETIDAKTAHUAN MEREKA, MAKA MEREKA TIDAK BERDOSA, TAPI KITA SEKARANG YANG SUDAH TAHU SALAH TAPI TAK MAU MEMBETULKANNYA BARU BERDOSA.
    TAPI MEREKA TETAP BERTAHAN
    sekarang aku minta agar teman-2 dapat memberikan masukan dan berbagi pengalaman.
    SYUKRAN. WASSALAM

    wa’alaikumussalam akhi,

    pekan lalu baru saja ustadz yg mengisi pengajian pekanan di musholla kami membahas hal ini, masalah masjid/musholla yang banyak tidak tepat menghadap ke kiblat.

    beliau menyampaikan bahwa di indonesia memang kebanyakan masjid menghadap ke arah barat, tidak tepat ke arah kiblat/ka’bah. ini bisa ditolerir dengan dalil firman Allah di surah Al-Baqarah ayat 115 yang artinya “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

    ada pula hadits yang menceritakan penduduk madinah yg bertanya arah kiblat kepada Rasulullah SAW, dan Rasul menjawab ‘kiblatmu ada diantara timur dan barat’ yang berarti selatan, karena kota Madinah ada di utaranya Mekkah.

    menurut pak ustadz kami, kedua penjelasan diatas menerangkan bahwa kiblat tidak lah harus tepat ke arah ka’bah. yang penting kita di indonesia bila sudah mengarah ke barat, itu lah arah kiblat kita.

    bagaimana dengan masjid yg tidak tepat mengarah tepat ke kiblat, apakah sajadahnya perlu dimiringkan ke kanan sedikit? menurut beliau tidak perlu, karena ada dalil seperti yang dijelaskan diatas.

    malam itu saya agak menyesal, karena tidak menanyakan arti surah Al-Baqarah:144 yang artinya ‘Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.’

    di ayat itu Allah jelas menunjukkan bahwa kita diminta untuk memalingkan muka ke arah Masjidil Haram sebagai kiblat.

    jadi jalan tengah yang bisa kita ambil adalah, sepanjang kita bisa yakin kemana arah ka’bah, itu adalah sebaik-baiknya kiblat untuk kita. untuk kemashalatan umat, masjid yang tidak tepat mengarah ke kiblat pun insyaAllah Allah SWT menerima.

    wallahua’lam bisshowab.

  6. saya sudah download beeline, tapi bentuk filenya berupa zip, bagaimana cara installnya dan apakah dia kompatibel dg peta nav.net ?

    tk

    coba diekstrak pak, bila filenya .cab berarti harus ditransfer dulu ke pda baru diinstal di pda. bila file .exe, bisa diinstal via activesyn dari PC. untuk peta, beeline tidak kompatibel dengan peta dari navigasi.net. lagipula sesuai fungsinya, beeline ini memang untuk tracking/merekam jejak, bukan untuk panduan navigasi layaknya garmin. semoga membantu pak dodi, terima kasih atas kunjungannya.

Tinggalkan komentar